Monday, 31 March 2014

System Performance Database (Pertemuan 6)

Database Performance : Tingkat/ kemampuan ketika DBMS menyediakan informasi.

5 Faktor yang mempengaruhi Performance Database :
  • Workload : Perintah yang diarahkan melalui sistem pada waktu tertentu, misalnya seperti transaksi online, analisis data warehouse, dll.
  • Troagphat : Kemampuan sebuah komputer (hardware/ software) dalam mengolah data.
  • Resources : Hardware dan software merupakan resources dari sistem.
  • Contention : Contention (kres/ tabrakan) merupakan kondisi dimana ada dua komponen atau lebih dari workload yang sedang mencoba mengakses satu resource yang sama dengan cara yang bertentangan.
    Contohnya : Update ganda untuk bagian data yang sama.
  • Optimization : Optimization mengacu pada analisa permintaan database dengan query yang mampu menghasilkan jalur akses paling efisien. Ada banyak faktor yang perlu dioptimalkan, misalnya formulasi SQL, parameter database, pemrograman yang efisien, dll.
Optimasi Database :
  • Partitioning
  • Denormalization
  • Clustering
  • Free Space
  • Raw Partitioning VS File System
  • Indexing
  • Interleaving Data
  • Compression
  • File Placement & Allocation
  • Page Size
  • Reoganization
       1.Partitioning : sebuah teknik untuk menempatkan data-data table atau index yang berbentuk       page ke dalam partisi-partisi yang terpisah di dalam sebuah atau beberapa filegroup.
      2.Denormalization : Denormalisasi merupakan proses yang dilakukan pada database yang sudah dinormalisasidengan cara memodifikasi struktur tabel dan mengabaikankerangkapan data (yang terkontroluntuk meningkatkan kinerja database.
      Proses denormalisasi termasuk :
  •          Mengkombinasikan tabel-tabel yang terpisah dengan join
  •          Mereplikasi/menduplikat data pada tabel
3.Clustering adalah bermakna menggolongkan data atau membagi satuan data yang besar ke dalam satuan data yang lebih kecil yang memiliki kesamaan.
4.Free space : merupakan ruang kosong pada satu tablespace atau index yang dapat mengurangi frekuensi reorganisasi, mengurangi contention (kres), dan meningkatkan efisiensi proses input data.
5.Raw Partitioning vs File System : Merupakan pilihan apakah akan menyimpan datayang ada dalam database ke dalam file OS yang dikontrol atau tidak
6.Indexing : Indeks dibangun untuk membuat pernyataan SQL dalam program aplikasi berjalan lebih cepat.
7.Interleaving Data : Merupakan bentuk khusus dari clustering.
8.Compression : Merupakan teknik pengecilan ukuran data yang akan mengoptimalkan kinerja scan data yang berurutan dan meningkatkan kemungkinan data yang berada dalam cache.
9.File Placement dan Allocation : Pola akses yang terkait dengan data dalam sistem dan memisahkan file-file yang sering diakses secara bersama-sama.
10.Page Size : Merupakan ukuran halaman database yang digunakan
11.Reorganization : Memodifikasi data dengan cara meminimalisasi syntax yang digunakan.

Wednesday, 26 March 2014

Manajemen Waktu Proyek

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.
Manajemen waktu adalah bagian esensi dari setiap aktivitas proyek. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar tanpa manajemen waktu yang optimal.

Activity Definition
mendefinisikan aktifitas project kedalam jadwal pengerjaan project. Berdasarkan kebutuhan di setiap fase projectnya .jadi dalam proses ini kita harus lebih mendetailkan lagi aktifitas-aktifitas apa yang di butuhkan dalam perancangan pengerjaan project . terdapat beberapa fase tahapan pembagian tugas, nah di setiap fase itulah yang harus di perjelas tentang apa saja aktifitas yang harus di lakukan, agar dalam aktifitas pengerjaan proyek ini berjalan dengan efisien .

Activity Sequencing
Menyusun urutan aktivitas pekerjaan dan mendokumentasikannya.Setiap aktifitas harus di menaj sebaik mungkin, dan jangan lupa mendokumentasikannya karena dokumentasi sangat penting dalam pembuatan sebuah project

Activity Resource Estaming
Menghitung setiap tipe sumber daya yang dibutuhkan.Jadi kita harus dapat menganalisis sumber daya apa yang di butuhkan untuk membangaun project agar sesuai dengan yang di inginkan
Activity Duration Estaming
Menghitung waktu yang diperlukan untuk mentelesaikan setiap pekerjaan project yang harus di selesaikan setiap waktu. Harus di lakukan agar supaya waktu pengerjaan sesuai dengan perjanjian waktu project

Schedule Development 
Menganalisis urutan aktuvitas, waktu,kebutuhan sumber saya dengan jadwal pekerjaan project yang dudah di tetapkan.

Schedule Control 
Mengontrol setiap pengubah jadwal project. Harus bertindak cepat dengan menyesuaikan jadwal-jadwal lainya agar tidak terjadi lost time.

Monday, 24 March 2014

Database Administrator Pertemuan 5


Perfomance Management
Performance Management yaitu kemampuan dalam menanggapi kinerja sebuah aplikasi, server, jaringan, dekstop, maupun database itu sendiri. Berikut adalah contoh - contoh Performance Management :
  1. Mengoptimalkan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan melewatkan data, memperkecil terjadinya crash dalam suatu proses serta menangani beban.
  2. Dalam aturannya setidaknya seorang DBA menggunakan aturan 80/20. Maksudnya yaitu, aturan 80% adalah dari hasil dan 20% adalah dari usaha. Yang kuncinya adalah F.O.K.U.S. – FOKUS pada suatu masalah yang dihadapi dan jangan terpancing pada efek solusi atau masalah tersebut.
5 faktor yang mempengaruhi Kinerja Database :
  • Workload (Beban Kerja) -- Seperti transaksi online, analisis data warehouse, dan sistem command yang datang beberapa kali.
  • Throughput -- Merupakan kemampuan sebuah computer dalam memproses data.
  • Resources (Sumber Daya) -- Contohnya : Software and Hardware.
  • Optimization (Optimasi) -- Optimasi database, memformula query dls.
  • Contention (Kres) -- Yaitu kondisi di mana dua atau lebih komponen dari beban kerja sedang mencoba untuk menggunakan satu sumber daya dengan cara yang bertentangan. Seiring dengan peningkatan ke-kres-an data serta penuruanan data yang melewati proses.
Keterkaitan Data Availability dan Performance Management
Dari hal - hal diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa ketersediaan data akan langsung direspon oleh kinerja komputer dalam kecepatan / ketanggapan merespon data yang diproses oleh komputer.

Performance management terdiri dari :
  1. monitoring
  2. tunning
  3. management

Monitoring
1. Cek jaringan komputer yang dipakai bermasalah atau tidakCari bottlenecknya
2. Apakah koneksi internet cepat dan stabil?
3. Mengecek waktu terjadinya downtime.
4. Ukuran Database, semakin besar semakin lambat.
5. DBMS yang dipakai
6. Cek berapa usage processor server
7. Cek berapa pemakaian memory di server
8. Mengecek apakah server atau client yang menyebabkan lambat
9. Coba eksekusi query yang sama di clientnya DBMS yang dipakaicepat atau lambat
10. Spesifikasi komputer server dan client
11. Menghapus data-data yang tidak terpakai (backup 
      dulu)

Tuning
Tuning aplikasi database dapat dipecah menjadi tiga komponen, Yaitu :
•System Tuning
DBMS harus bisa di seting agar bisa menjamin performa sistem tetap optimal
•Database Tuning
Lokasi fisik dari file database dapat mempengaruhi performa aplikasi dalam mengakses data ke database
•Application Tuning
Tidak semua masalah aplikasi disebabkan oleh penulisan SQL yang tidak sesuai

Performance Tuning Tools:
•Performance Monitors
•Realtime, Interval, and Historical Trends
•Performance Estimation Tools
•Estimasi kinerja prediktif
•Capacity Planning Tools
•What if
•SQL Analysis and Tuning Tools
•Eksekusi SQL Single atau Seluruh Program



source  dan slide pertemuan 5 

Monday, 17 March 2014

Database Administrator Pertemuan 4

Data Availability
       Data Availability merupakan ketersediaan data pada database yang diakses semua user dan dapat diperoleh setiap saat ketika dibutuhkan. Data Availability dimaksudkan sebagai suatu kesiapan data dimana ketika user membutuhkan data tersebut maka data tersebut merespon secara langsung.
       Secara tidak langsung ketersediaan data tersebut selalu dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya yang paling penting adalah Disaster Recovery. Disaster recovery ini bisa terjadi karena virus atau manusia itu sendiri. Seorang DBA (Database Administrator) setidaknya melihat apakah database tersebut terancam oleh sesuatu hal. Jika iya, maka DBA harus menyediakan plan b (atau strategi cadangan) dalam mengantisipasi pencegahan/penanggulangannya (bias dikatakan siap siaga – jaga-jaga).
Komponen – Komponen Data Availability
Data Avaibility terdiri dari 4 komponen, dimana komponen – komponen tersebut menjadi satu dan saling berhubungan untuk memastikan bahwa sistem dapat dijalankan dan proses bisnisnya dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Komponen – komponen tersebut terdiri dari :
       Manageability -- Yaitu kemampuan untuk membuat dan memelihara lingkungan yang efektif yang memberikan layanan kepada pengguna.
       Recoverability -- Yaitu kemampuan untuk membangun kembali layanan jika mengalami kesalahan atau kegagalan komponen.
       Reliability -- Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan pada tingkat tertentu untuk jangkan waktu lain.
       Serviceability -- Yaitu kemampuan untuk menentukan adanya masalah, pemeriksaan secara menyeluruh, dan memperbaiki masalah itu sendiri.
Manfaat dari Data Avaibility
       Dapat diakses dari jarak jauh
       Data tersedia pada saat dibutuhkan
       Kemampuan menangani crash agar service tetap berjalan seperti biasa
       Pemindahan atau penghapusan data yang sudah tidak diperlukan agar menghemat tempat penyimpanan data
Perfomance Management
Performance Management yaitu kemampuan dalam menanggapi kinerja sebuah aplikasi, server, jaringan, dekstop, maupun database itu sendiri. Berikut adalah contoh - contoh Performance Management :
1.     Mengoptimalkan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan melewatkan data, memperkecil terjadinya crash dalam suatu proses serta menangani beban.
2.     Dalam aturannya setidaknya seorang DBA menggunakan aturan 80/20. Maksudnya yaitu, aturan 80% adalah dari hasil dan 20% adalah dari usaha. Yang kuncinya adalah F.O.K.U.S. – FOKUS pada suatu masalah yang dihadapi dan jangan terpancing pada efek solusi atau masalah tersebut.
5 faktor yang mempengaruhi Kinerja Database :
       Workload (Beban Kerja) -- Seperti transaksi online, analisis data warehouse, dan sistem command yang datang beberapa kali.
       Throughput -- Merupakan kemampuan sebuah computer dalam memproses data.
       Resources (Sumber Daya) -- Contohnya : Software and Hardware.
       Optimization (Optimasi) -- Optimasi database, memformula query dls.
       Contention (Kres) -- Yaitu kondisi di mana dua atau lebih komponen dari beban kerja sedang mencoba untuk menggunakan satu sumber daya dengan cara yang bertentangan. Seiring dengan peningkatan ke-kres-an data serta penuruanan data yang melewati proses.
Keterkaitan Data Availability dan Performance Management

Dari hal - hal diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa ketersediaan data akan langsung direspon oleh kinerja komputer dalam kecepatan / ketanggapan merespon data yang diproses oleh komputer.

Wednesday, 12 March 2014

Manajemen Proyek Pertemuan 4

Project Scope

  • Pernyataan Scope adalah dokumen yang digunakan untuk membuat dan mengkonfirmasikan pengertian scope proyek yang sama. 
Pernyataan itu untuk mencegah kekacauan scope yang cenderung scope menjadi lebih besar 

Atribut Rencana Proyek

  • Dinamis
  • Fleksibel
  • Terbarui sebagaimana terjadinya perubahan
rencana harus pada awalnya dan seterusnya memandu eksekusi proyek dengan menolong pimpinan proyek memimpin tim proyek dan menilai status proyek

Elemen Umum Pada Rencana Manajemen Proyek

  • Pendahuluan/ gambaran besar proyek
  • Deskripsi bagaimana proyek diorganisasikan
  • Proses manajemen & teknis yang digunakan 
  • Kerja yang harus dilakukan, jadwal, informasi anggaran

Analisis Stakeholder

Mendokumentasi informasi penting tentang stakeholder :
  • Nama & Organisasi Stakeholder 
  • Peranan dalam proyek
  • Saran untuk memange hubungan dengan setiap stakeholder
  • Fakta unik tentang stakeholder

Eksekusi Proyek

  • Melibatkan memanage & melaksanakan pekerjaan yang dalam rencana Manajemen Proyek
  • Waktu dan dana dihabiskan pada waktu eksekusi
  • Bidang penerapan proyek secara langsung mempengaruhi eksekusi proyek karena produk proyek dihasilkan selama eksekusi proyek
Kultur organisasional dapat membantu eksekusi proyek dengan : 
  • Menyediakan petunjuk dan template
  • tracking kinerja berdasarkan rencana

Kemampuan Penting Untuk Eksekusi Proyek

  • Kemampuan manajemen umum seperti kepemimpinan, komunikasi, politik
  • Ketrampilang & pengetahuan bidang produk, bisnis
  • Penggunaan alat & teknik yang spesialis

Sunday, 9 March 2014

Database Administrator Pertemuan 3

DATABASE CHANGE MANAGEMENT


Apa itu Manajemen Perubahan Database ??

Sebuah kondisi dimana organisasi perlu untuk melakukan siklus hidup pada apikasinya, organisasi akan perlu untuk memperthankan beberapa salinan dari sebuah aplikasi database untuk berbagai keperluan seperti pengembangan, pementasan, produksi, produksi, dan pengujian .

Ada 3 hal penting dari manajemen perubahan yang memungkinan pengembang dan administrator untuk mengelola perubahan dalam lingkungan : 

  • Dasar :  sebuah titik waktu dari definisin database dan obuek database yang terkait 
  • Perbandingan : sebuah daftar lengekap perbedaan antara dasar atau database dan dasar lain atau database
  • Sinkronisasi : Proses mempromosikan perubahan dari capture definisi database dalam baseline atau dari database ke database lain 
Kenapa Database harus diubah 
  • Perubahan untuk program aplikasi yang memerlukan tambahan atau diubah unsur data
  • Modifikasi kinerja untuk membuat aplikasi database berjalan lebih cepat
  • Regulasi perubahan yang menyimpan tipe databaru,atau yang data yang sama untuk jangka waktu yang lebih lama
  • Perubahan yang membutuhkan tipe data baru
  • Teknologi yang memungkinkan perubahan database untuk menyimpan jenisdata baru dan data lebih dari sebelumnya.
Apa saja yang dirubah 
  • Perubahan coding atau strukturdatabase
  • perubahan teknologi yang lebih baru
Lalu apa dampak dari perubahan yang sudah dilakukan 
  • Ketika Kebutuhan Data Organisasi Berubah, Database Digunakan Untuk Menyimpan Data  Juga Harus Berubah.
  • Jika Data tidak Dapat Diandalkan Dan Tidak Tersedia, SistemTidakMelayaniKebutuhanBisnis
  • Yang DiperlukanTidak Hanya Gagal-aman,TetapiJugaOtomatis,Efisien, DanMudahDigunakan.
  • Pengaruh Drop Cascading Merumitkan Pekerjaan Mengubah Skema Database.


Tuesday, 4 March 2014

Manajemen Proyek Pertemuan 3

KUNCI MENUJU SUKSES PROYEK 
Dengan manajemen integrasi proyek yang baik


Proses - proses manajemen integrasi proyek:

  • Membuat project charter
bekerja dengan stake holder untuk membuat dokumen yang memberikan otorisasi suatu proses
  • membuat pernyataan pendahuluan scope
  • membuat rencana manajemen proyek
  • memantau dan mengendalikan kerja proyek
  • melaksanakan kontrol perubahan yang terintegrasi
  • menutup proyek

Perencanaan strategis & seleksi proyek 

  • melibatkan penentuan tujuan jangka panjang, trend masa depan, memproyeksikan kebutuhan produk-produk dan layanan baru
biasanya menggunakan analisa SWOT

Organisasi seharusnya : 
  1. mengidentifikasi proyek - proyek yang potensial
  2. menggunakan metode yang realistis untuk menseleksi ptoyek yang akan dikerjakan
  3. memformalisasi inisiasi proyek dengan menerbitkan project charter

Mengidentiikasikan protek - proyek yang potensial

  • hal yang krusial untuk menyesuaikan proyek - proyek dengan strategi bisnis mendukung tujuan - tujuan bisnis secara eksplisit (kasar) merupakan alasan teratas yang disebutkan untuk berinvestasi dalam proyek - proyek TI.

Metode - metode untuk menseleksi proyek potensial

  • Biasanya tidak ada sumberdaya untuk mengimplementasikan semua proyek
metode - metodenya termasuk : 
  1. memfokuskan pada kebutuhan organisasi secara luas
  2. mengkategorikan proyek - proyek (berdasarkan suatu problem, kesempatan, arahan, jangka waktu proyek, tanggal dikerjakan, prioritas keseluruhan proyek)
  3. menggunakan Net Present Value atau analisis finansial lainnya
  4. menggunakan model Weighted Scoring
  5. implementasi balanced scorecard